Sabtu, 14 November 2009

Kemandirian Seorang Anak akibat Perceraian Orang Tua

Kemandirian Seorang Anak akibat Perceraian Orang Tua

Atas permintaan klien, untuk nama dan tempat disamarkan

Tidak terpikir dalam benak Fani (nama samaran), bahwa dia mengalami suatu kejadian yang paling pahit dalam hidupnya. Tidak ada firasat sedikitpun dalam diri Fani. Yaitu kedua orang tuanya haarus bercerai ketika dia berumur 20 tahun. Penyebabnya karena sang ibu mempunyai pria idaman lain (PIL), tidak ada kecocokan diantara kedua tuanya, ekonomi, dan pendidikan. Masalah pendidikan karena sang ibu lulusan SMA sedangkan sang ayah hanya lulusan SMP. Saat ini, gadis kelahiran Jakarta, 18 Oktober 1987 tinggal bersama ayahnya. Sang ayah bekerja di Tambun sebagai pedagang. Hubungan antara Fani dan ibunya masih berjalan lancar, masih berkomunikasi. Sedangkan hubungan ayahnya dan ibunya sudah tidak ada komunikasi lagi karena sang ayah masih trauma atas perlakuan ibunya. Teman-teman satu kostan dan satu kampus tidak tahu tentang kejadian ini. Hanya keluarga, kerabat, serta teman dekat Fani saja yang mengetahuinya. Fani juga sudah membujuk ibunya untuk tidak bercerai, tapi ibunya tetap pada pendiriannya untuk bercerai. Hal ini yang membuat kondisi Fani menjadi sedikit ngedrop. Tapi prestasi di tempat kuliah tidak ikut ngedrop. Dia juga sempat ketemu dengan suami baru ibunya. Pada lebaran tahun 2009, ibunya meminta maaf kepada bapak dan Fani. Tapi, bapak tidak mau memaafkannya karena pada lebaran 3 tahun yang lalu keluarga ibunya datang ke Bandung ke tempat keluarga bapak. Tiba-tiba neneknya fani pingsan tanpa sebab. Hal itu yang membuat bapak tidak mau memaafkan ibunya. Fani juga termasuk tipe orang yang jarang keluar rumah dan pendiam. Sang ayah juga terpikir untuk menikah lagi. Ada rasa trauma dalam diri Fani jika menikah nanti karena akan membekas dalam diri Fani selamanya. Dia juga sering membantu ayahnya seperti menyapu, mencuci pakaian, memasak, dan mengepel. Sehingga, hal itu membuat dia menjadi anak mandiri. Sekarang, Fani sedang menyelesaikan tugas skripsinya. Dia juga pernah PKL di sebuah SMA Negeri di Bekasi selama 4 bulan sebagai guru Biologi. Dia kuliah mengambil jurusan S1 pendidikan guru dan kalau tidak ada halangan ingin mengikuti test CPNS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar